Selasa, 30 Juni 2020

Resume 13 : Sekolah Idaman Semua Kalangan Ala Ibu Betti Risnalenni

Setiap orang tua, pastilah menginginkan anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik. Mereka berusaha untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang bagus
kualitasnya, terutama yang ada program pembinaan akhlaq atau pendidikan keagamaan yang cukup. Setelah lulus, para orang tua tentu menginginkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah serta mempunyai bekal yang cukup untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Namun, seiring dengan perkembangan jaman dan biaya pendidikan yang tidak murah lagi, tentu hal ini tidaklah mudah bagi mereka yang kurang beruntung dari segi ekonomi. Dan bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa sekolah-sekolah yang bagus atau favorit, terutama sekolah-sekolah swasta dengan program-program unggulannya, biasanya hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu saja. Hal ini disebabkan karena biaya pendidikannya yang relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah pada umumnya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sekolah-sekolah yang bagus kualitasnya atau sekolah-sekolah favorit yang dikelola oleh yayasan atau organisasi swasta biasanya biayanya lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah-sekolah negeri favorit sekalipun. Melihat kondisi seperti itulah maka seorang pendidik sejati, yaitu Dra.Betti Risnalenni, MM, hatinya tergerak untuk mendirikan sekolah berkualitas dengan program-program unggulannya, tapi yang masih bisa 
dinikmati oleh semua kalangan, tidak melihat si kaya maupun si miskin. Nah, pada malam perkuliahan kelas online belajar menulis, Senin, 29 Juni 2020 ini, beliau akan berbagi kepada kita semua tentang pengalaman dan kisah perjuangan beliau mendirikan sekolahnya serta program-programnya selama pandemi covid-19. Mari kita simak bersama-sama.



Awal Mula Berdirinya KB, TK, dan SD Insan Kamil
Kisah perjuangan Ibu Betti Risnalenni diawali dengan membuka kursus Aritmatika tahun 1996. Awal mulanya perjuangan beliau tidaklah mudah, karena selama 6 bulan, kegiatan kursus yang beliau jalankan hanya diikuti oleh 3 siswa. Beliau tetap berusaha untuk bertahan dengan kondisi yang ada. Berbekal pengalaman dan tekadnya yang kuat, tahun 1998 beliau mulai mengadakan perubahan dalam pola penaganan dan kegiatan kursusnya. Beberapa diantaranya yaitu dengan membagikan brosur dan sekaligus memperagakan alat aritmatika saat pembagian raport. Selain itu, beliau juga membuat sendiri buku diktat kursusnya. Sebagai pengganti ongkos cetaknya, para siswa membayar buku tersebut seharga 10 ribu. Dengan perjuangan beliau yang pantang menyerah, akhirnya lembaga kursusnya berkembang dengan pesatnya di Bekasi hingga bisa mendapatkan 400 siswa dengan 24 cabang kursusnya. Karena beliau sudah punya Yayasan Insan Kamil, ada salah seorang rekan kerjanya di salah satu  cabang kursusannya mengajak kerjasama untuk mendirikan sekolah atau TK. Awalnya beliau menolakkarena tidak memiliki biaya. Kalaupun mau membuka TK, beliau menginginkan sekolah yang bagus kualitasnya. Karena desakan temannya, akhirnya di bulan Maret 2003, berdirilah TK Insan Kamil rintisan beliau bersama temannya, dengan mengontrak sebuah rumah. Tiga bulan bekerja sama mengelola sekolah, temannya mengundurkan diri karena merasa rugi. Satu tahun mengontrak, beliau mencoba beli rumah di wilayah Bantar Gebang, Bekasi sehingga TK-nya pun berpindah ke tempat yang baru. Dari situlah beliau mendapat dukungan dari pihak developer perumahan tersebut dengan dimasukkannya ke dalam kalender perumahan. Dengan adanya dukungan dari pihak pengembang, secara tidak langsung sekolahnya juga ikut dipromosikan tanpa harus keluar biaya.

Dengan membeli lahan dekat sekolah TK-nya dan berkat dukungan masyarakat sekitar, akhirnya tahun 2004, Ibu Betti Risnalenni, mendirikan SD Insan Kamil di Bantar Gebang, Bekasi. Orientasinya bukan masalah profit atau keuntungan, tapi lebih kepada nilai-nilai sosial dan pengabdian untuk masyarakat secara menyeluruh tanpa membedakan golongan ekonomi lemah maupun yang berkecukupan. Beliau menginginkan sekolahnya menjadi sekolah yang bagus, sekolah idaman untuk siapa saja dengan tetap mengedepankan pendidikan akhlaq untuk para siswanya. Keisimewaan dan program unggulan yang Ibu Betti terapkan di sekolahnya antara lain; melestarikan permainan tradisional, tradisi salaman, hafalan hadits dan surah-surah pendek, hafalan surah juz 30, pembiasaan kebersihan, dan juga beragam kegiatan ekstra kurikuler yang beragam. Mulai dari olah raga voli, tenis meja, sepak bola, bulu tangkis, drum band, seni tari, pramuka semuanya gratis tanpa dipungut biaya. Para siswa juga diajarkan tentang kegiatan wirausaha dan jurnalistik juga.  Keistimewaan lainnya adalah beliau membebaskan biaya pendidikan untuk anak-anak yatim dan juga untuk anak-anak dari golongan ekonomi lemah (miskin). Tentu saja untuk mereka yang termasuk golongan mampu tetap membayar biayanya pendidikannya secara penuh.
Dengan perjuangannya itu akhirnya banyak manfaat dan prestasi yang bisa beliau raih, antara lain sebagai guru dan kepala sekolah berprestasi se-Bekasi dan juara 1 tokoh wanita berprestasi di bidang pendidikan se- serta juara 1 wirausaha se-Jawa Barat. Mengapa beliau perjuangan beliau begitu gigih dan pantang menyerah sehingga bisa mendirikan sekolah yang bagus kualitasnya tapi tetap bisa dinikmati oleh siapa saja, termasuk kalangan ekonomi lemah ? Rupanya, inilah m
otivasi beliau. "Anak miskin di sekolah biasa atau kurang, itu biasa. Anak kaya di sekolah yang bagus, itu biasa. Tapi anak yang kurang beruntung bisa sekolah di tempat yang bagus, itu yang luar biasa."
Hingga kini pun sekolah yang beliau naungi yaitu Kelompok Belajar (KB), TK dan SD Insan Kamil cukup terkenal dan masih menjadi sekolah idaman bagi masyarakat di sekitar wilayah Bantar Gebang, Bekasi khususnya. Bagi kalian yang ingin mengenal lebih jauh sosok Ibu Betti Risnalenni dan sekolahnya, bisa buka link berikut ini :
https://indonesiaenterpreneur.blogspot.com/2015/03/dra-betti-risnalenni-mm-pendiri-html
htpps://youtu.be/1r4dS-z9qFw

Pengelolaan Sekolah di Era Pandemi Covid-19
Berkenaan dengan pengelolaan sekolah di era covid-19, Ibu Betti Risnalenni mengatakan bahwa hal tersebut mungkin sama dengan yang dilakukan oleh sekolah lain. Untuk proses pembelajaran 3 bulan sebelumnya juga melalui daring. Walau wilayah Bantar Gebang,
khususnya di wilayah tempat beliau mengelola sekolahnya termasuk wilayah hijau, beliau tetap menerapkan protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah. Selama kegiatan daring, para guru tidak hanya memberikan materi pelajaran saja, tapi juga penugasan yang berupa pendidikan kecakapan hidup (life skill) serta pendidikan karakter. Tentu saja semua itu disesuaikan juga dengan usia anak didiknya. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar walaupun ada mulai merasakan kebosanan belajar di rumah untuk anak-anak KB dan TK-nya. Anak-anak ingin sekali bertemu dengan teman-temannya serta belajar bersama dengan guru-gurunya di sekolah. Selama pandemi covid-19 ini, memang diperlukan kerjasama antara pihak yayasan/pengelola sekolah, guru dan juga orang tua. Terlebih lagi kepada para guru, karena di samping, mereka harus mengerjakan tugas-tugas rumahnya, mereka juga harus mengajar dari rumah yang kadang-kadang tidak sedikit kendala yang dihadapinya.

Sesi Tanya Jawab
Berikut ringkasan pada sesi tanya jawab yang bisa saya tuliskan di sini.
1. Pertanyaan : Selama pandemi covid-19, anak-anak sering memegang hp karena    
    pembelajarannya melalui daring, sehingga tidak jarang anak-anak minta main dengan hp.        Bagaimana solusinya supaya anak-anak tidak keseringan main hp ?
    Jawaban : Antara guru dan orang tua harus bisa kerja sama saat anak pegang hp. Anak-
    anak biasanya lebih patuh pada gurunya. Sehingga guru juga harus memberi tahu kepada 
    anak-anak bahwa mereka hanya boleh menggunakan hp saat belajar/berkomunikasi 
    dengan  gurunya. Boleh saja anak-anak bermain, tapi tetap dibasi waktunya, misalnya 15- 
    30 menit saja.
2. Pertanyaan : Selama kurang lebih 17 tahun mengelola sekolah, prinsip apa yang Ibu 
     pegang sehingga tetap survive dan berhasil mengelola sekolah menjadi sekolah yang 
     banyak  diminati oleh masyarakat ?
     Jawaban : Dalam mengelola sekolah, memang banyak tantangannya. Agar tetap survive, 
     kita memang harus sering-sering menghitung pemasukan dan pengeluarannya. 
     Pengelolannya harus cermat, walau bukan profit tujuannya, tapi minimal tidak nombok 
     supaya tetap bersemangat dalam bekerja. Klau di sekolah ada koperasi, sebaiknya dikelola 
     dengan sebaik-baiknya karena koperasi juga merupakan sumber pemasukan keuangan 
     sekolah. Sebagai pemasukan tambahan, beliau mendirikan kursus aritmatika dan kursus 
     bahasa Inggris juga. Untuk kursus bahasa Inggris, ide awalnya beliau ingin anak didiknya 
     bisa bahasa Inggris tapi tidak perlu jauh-jauh ke Pare, Kediri. Dibantu oleh anaknya yang 
     pernah kursus di Pare juaga, akhirnya terwujudlah keinginan itu. Program unggulan 
     lainnya yaitu diterapkannya program hafalan surah juz 30.  Jadi anak didik yang sudah 
     lulus dari sekolahnya, diharapkan benar-benar hafal surah-surah juz 30 dan bisa 
     menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, untuk lebih mendekatkan diri dan 
     sekolah yang dikelolanya pada masyarakat umumnya serta orang tua siswa pada 
     khususnya, beliau juga mengadakan seminar parenting secara rutin. Hal ini juga beliau 
     lakukan sebagai wahana promosi sekolahnya kepada masyarakat sekitar.
3. Pertanyaan : 
     1.  Apa saja persyaratan yang diperlukan untuk mendirikan sekolah ?
     2. Bagaimana prosedur pengurusan perijinannya ?
     3. Berapa lama biasanya pengurusan perijinannya bisa selesai ?
     Jawaban : Persyaratan dan prosedurnya antara lain ; Mendapat ijin warga dengan 
     dibuktikan 100 tanda tangan dari warga, dilanjutkan ijin ke RT/RW, lalu ke UPP atau 
     UPTD. Selanjutnya ke Disdik kota/kab (disidangkan). Persyaratan fisiknya, untuk TK 
     minimal 300 m2, SD min.1000 m2. Diperlukan juga ijin/akte pendirian yayasan dari 
     Kemenkumham. Asal semua persyaratan sudah lengkap, biasanya tidak lama.

Kesimpulan
Kalau ada niat yang baik, lakukanlah segera. In syaa Alloh akan membantu dan membimbing  kita.  Kalau mengerjakan sesuatu, lakukanlah yang terbaik karena nilainya akan memperbaiki citra dan kehidupan kita.









Sabtu, 27 Juni 2020

Resume 12 : Branding Dirimu Supaya Hidupmu Lebih Berarti

Jum'at, 26 juni 2020 merupakan hari ke-12 perkulian kelas online via WAG Belajar Menulis Bersama Om Jay. Malam ini kami berkesempatan untuk menimba ilmu dan pengalaman dari seorang motivator handal Indonesia. Beliau adalah Bapak Namin AB Ibnu Solihin, yang juga dikenal sebagai
founder motivatorpendidikan.com, seorang motivator pendidikan yang sudah melanglang buana ke segala penjuru Nusantara. Sebagai seorang motivator, namanya sudah tidak asing lagi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Di samping sebagai seorang motivator, beliau juga seorang trainer pendidikan, pembicara seminar parenting, konsultan branding sekolah, dosen, blogger pendidikan dan penggiat pendidikan. Beliau juga sebagai Ayah dari tiga putri dan satu putra yang hidup tanpa gadget dan televisi.
Karir dunia trainingnya sudah beliau geluti lebih dari 15 tahun, baik yang bersifat sosial maupun profesional. Sebagai bentuk pengabdian diri dan kepedulian beliau dalam dunia pendidikan, beliau pun berbagi ilmu dan pengalaman serta menebar inspirasi ke lebih dari 250 lembaga pendidikan, NGO, komunitas dan perusahaan-perusahaan di berbagai wilayah perkotaan maupun pelosok tanah air. Kegiatan tersebut sudah beliau lakukan sejak tahun 2015 hingga sekarang.

Sebenarnya kegigihan dan sifat kemandirian beliau itu sudah terlihat sejak masih duduk di bangku sekolah, yaitu sebagai seorang office boy di SD dan SMK. Walau saat itu beliau berstatus sebagai seorang ketua OSIS, namun sifat kemandirian dan tidak tergantung kepada orang tua dan orang lain tetap kuat. Perjuangan ini beliau lanjutkan ketika mulai masuk ke perguruan tinggi. Di awali dengan bekerja sebagai penjaga kedai buku, foto copy dan bahkan sempat juga mencoba sebagai penyiar radio, jurnalis tabloit serta mendirikan sebuah EO (Enent Organizer) bernama Semangat Promosindo.

Jiwa pendidiknya sudah terliahat sejak masih belajar di Madrasah Diniyah, yaitu sudah bisa membantu mengajar di TPA. Kemudian tahun 2004, beliau mulai mengajar di Sekolah Dasar  dan berlanjut sampai dengan tahun 2015. Sebelum menfokuskan diri ke dunia training tahun 2015, beliau juga sempat mengajar di SMP dan SMA. Bahkan tidak sedikit amanah jabatan yang dipercayakan kepada beliau, antara lain sebagai Waka Kesiswaan, Kepala Sekolah, Tim Seleksi Kepala Sekolah, Tim Seleksi Tenaga Guru dan Dosen serta Tim Seleksi Guru Teladan.

Ketrampilan public speakingnya sudah terasah sejak beliau aktif di berbagai organisasi. Alhasil, beliau pun menjadi ahli dan tidak canggung lagi berbicara di depan umum. Dengan kemampuan dan pengalaman itulah sejak tahun 2004-2015, beliau mulai berbagi dengan memberikan pelatihan-pelatihan gratis. Baginya berbagi itu tidak akan pernah rugi, justru dengan berbagi maka kebahagiaan akan diperolehnya. Dengan berbagi berarti kita bisa memberikan manfaat yang kita miliki kepada orang lain. Bersama dengan teman-teman di Komunitas Sejuta Guru Ngeblog, beliau memberikan pelatihan Guru Ngeblog Gratis bagi guru di Jabodetabek. Beliau juga dipercaya menjadi Project Manager dalam program pelatihan menulis bagi guru Teacher Writing Camp (TWC).

Untuk mengenalkan dirinya ke masyarakat, Bapak Namin AB Ibnu Solihin mulai membranding diri mulai tahun 2012. Namun jalannya ternyata tidaklah mudah, tercatat dari tahun 2012-2015 beberapa kali berganti branding, sebagai founder @guruakhlak dengan mendirikan guruberakhlak.com, founder @gurubicara dengan mendirikan gurubicara.com, founder @bisaberbagi dengan mendirikan bisaberbagi.co, founder @komunitasguruinspiratif dan beberapa branding lainnya.

Tahun 2014, beliau mulai menjadi trainer dan motivator pendidikan secara profesional dengan Branding Motivator Pendidikan  Kreatif dan membuat blog motivatorpendidikan.wordpress.com. Dengan branding tersebut, jadwal training beliau mulai padat. Salah satu tema trainingnya adalah "Mendidik Dengan Keteladanan dan Cinta." Tema itu diambilkan dari buku yang beliau tulis. Tahun 2015, beliau harus memutuskan jalan yang terbaik untuk dirinya dan masyarakat luas dengan berprinsip "wajib dapat uang hala," maka jabatan guru, kepala sekolah dan sertifikasi yang seharusnya beliau dapatkan pun ditinggalkannya. Beliau tidak ingin mendapatkan uang itu, sementara dirinya tidak mengajar dan tidak menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah. Atas dasar kemaslahatan yang lebih banyak agar ide dan
gagasan beliau dalam dunia pendidikan dapat dirasakan oleh banyak guru di seluruh pelosok Indonesia, maka beliau merelakan untuk melepaskan semua jabatannya. Dan tahun 2015, atas izin dan ridho Alloh SWT, beliau melaunching program Training, Seminar dan Workshop di website www.motivatorpendidikan.com, sejak saat itulah Namin AB Ibnu Solihin dikenal sebagai founder motivatorpendidikan.com. 

Walau Bapak Namin AB Ibnu Solihin sudah menjadi seorang motivator pendidikan yang terkenal, beliau masih menyempatkan diri untuk memberikan perkuliahan di beberapa perguruan tinggi. Dalam mengajar, beliau mengembangkan sebuah konsep yang menarik yaitu, "Mengajar Kreatif layaknya Kelas-Kelas Training." Dengan menerapkan konsep mengajar yang dinamis dan menyenangkan itulah akhirnya beliau mendapat penghargaan sebagai dosen terbaik pilihan mahasiswa.

Selain sebagai motivator pendidikan, Bapak namin AB Ibnu Solihin juga sempat menerbitkan beberapa bukunya, antara lain: Saya Mau Jadi Guru Go Blog, Mendidik Dengan Cinta dan Keteladanan, Cinta Sang Guru, dan Buku Antologi yang digagasnya bersama guru dan mahasiswa, diantaranya: Guru Kreatif di Zaman Digital, Bukan Guru Biasa, Pelangi Cinta dan Cita. Inspirasi untuk membangun masa depan dan gagasannya dalam dunia pendidikan bisa dibaca pada www.motivatorpendidikan.com. serta di blog dan media sosial yang dimiliki beliau, seperti facebook dan istagram.

Dari keseluruhan materi yang sudah dipaparkan, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.Teruslah bersemangat untuk memantaskan diri menjadi pribadi yang menginspirasi, menggerakkan 
   dan meneladani,
2.Terus belajar dari berbagai macam sumber. Banyak-banyaklah membaca buku
   Karena kita tidak mungkin bisa menulis yang baik dan berkualitas jika kita malas membaca.
3.Jadilah sebaik-baik manusia yang bisa memberi manfaat untuk banyak orang.
4.Jika tidak paham dengan branding, tidak perlu dipusingkan. fokus saja menulis sesuai dengan 
   kemampuan kita.


Kamis, 25 Juni 2020

Resume 11 : Belajar Ngeblog Bersama Guru Handal Segudang Prestasi, Dedi Dwitagama

Malam ini, Rabu, 24 Juni 2020, kelas belajar menulis online kami mendapat kesempatan untuk belajar bersama guru blogger handal, Bapak Dedi Dwitagama namanya. Beliau adalah seorang yang memiliki multi talenta. Selain seorang guru blogger, beliau juga seorang motivator, trainer, youtuber dan juga
seorang penghobi fotografi. Hingga saat ini, beliau masih mengajar di SMK N 50 Jakarta untuk mata pelajaran Matematika. Sebagai seorang guru dan sekaligus juga berkecimpung di berbagai macam kegiatan di luar tugas mengajarnya, tentu tidaklah mudah untuk mengatur jadwalnya. Namun demikian, ternyata dengan kegigihan dan  kedisiplinan waktu yang beliau terapkan, beliau tetap bisa enjoy menjalani hidupnya. Dengan tetap berusaha mendisiplinkan diri, menghantarkan beliau menjadi seorang guru dengan segudang prestasi yang bisa diraih serta kaya akan ilmu pada dirinya. Bahkan dengan kesibukannya, beliau pun masih sempat dipercaya sebagai kepala sekolah di beberapa tempat antara lain di STM N 39 Jakarta (2005), SMK N 3 Jakarta (2009), di SMK N 36 Jakarta (2011) serta di SMK N 29 Penerbangan Jakarta (2012). Karena pencapaian ini semua, beliau pun pernah dinobatkan sebagai seorang kepala sekolah berprestasi juga. Tentu, semua ini takkan lepas dari kedisiplinan dan kegigihan beliau dalam menjalani segala kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya serta target yang akan dicapainya. Nah, sebagai bahan referensi untuk kami dan juga para pembaca semua, mari kita simak bersama tulisan ini, yang berisi sharing ilmu dan pengalaman beliau, dalam kegiatan belajar menulis secara online bersama Om Jay, yang bertajuk Mendokumentasikan Kegiatan Melalui Blog.

Pengertian blog

Mengawali sharing pengalamannya, Bapak Dedi Dwitagutama menjelaskan tentang pengertian blog. Menurut beliau, blog adalah catatan atau dokumentasi seseorang/ sebuah organisasi yang ditayangkan di internet berbasis web, sehingga bisa diakses oleh semua orang yang menghendakinya. Media blog ini pertama kali dipopulerkan oleh blogger.com, yang dimiliki oleh Pyra Labs sebelum akhirnya  diakuisisi oleh Google pada akhir tahun 2002. Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan untuk perkembanagan para penulis blog.

Kisah Ngeblog Pak Dedi Dwitagama

Sejak tahun 2005, Bapak Dedi Dwitagama sudah menenal blog, yaitu di blogger.com. Blog pertama beliau yaitu http://dwitagama.blogspot. Tahun 2007, beliau hijrah ke wordpress.com dengan link nya https://dedidwitagama.wordpress.com. Isi blog beliau sungguh luar biasa, dilihat hampir 2 juta viewers dan pengunjung hampir 600 ribu, wow menakjubkan. Untuk menambah wawasan dan menyalurkan hobbi nulisnya, beliau juga ngeblog di Kompasiana, linknya https://www.kompasiana.com/dwitagama. Posting terakhir beliau ada di link https://dedidwitagama.wordpress.com sungguh menghebohkan isinya, yaitu seorang balita yang sudah pandai merokok, bahkan dilakukan di depan ibu dan adiknya. Sungguh miris, bukan ? Dalam pikiran kita pasti akan timbul pertanyaan, kok bisa ya ? Siapa yang ngajari ? Di mana belajarnya ? Dan masih banyak lagi kemungkinan pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul. Lantas, siapa yang patut dipersalahkan ? Bagaimana tanggung jawab kedua orang tuanya terhadap kesehatan paru-paru anak-anaknya dan juga mereka ? Sungguh memprihatinkan dan tak patut ditiru perbuatannya.

Hobi fotografi

Selain ngeblog, ternyata Bapak Dedi Dwitagama juga hobi fotografi dan mendokumentasikan hasil-hasil fotografinya di blog khusus beliau yaitu di link https://fotodedi.wordpress.com dan kegiatan ini sudah beliau lakukan sejak zaman sebelum ada istagram. 

Untuk mengenal lebih jauh tentang Bapak Dedi Dwitagama dengan segala aktivitasnya, para pembaca bisa membuka tautan berikut ini :
1. http://dedidwitagama.worpress.com/about
2. http://trainerkita.wordpress.com
3. https://www.istagram.com/dwitagama/
4. https://www.youtube.com/user/dwitagama
5. https://youtu.be/NcvZt-0SJ4k
6. https://anchor.fm/dwitagama    ... (podcast)
7. https://dedidwitagama.worpress.com/2020/04/08/selamat-jalan-glenn-fredly/
8. https://dedidwitagama.worpress.com/2020/05/26/podcast-lebaran-2020/
9 .https://dedidwitagama.worpress.com/2020/06/17/coret-coret-aja-semuanya

Rabu, 24 Juni 2020

Resume 10 : Ada Apa Dengan Judul Tulisan ?

Judul merupakan gambaran umum tentang arah, maksud dan ruang lingkup sebuah naskah atau tulisan. Judul akan menarik pembaca untuk mengetahui apa isi tulisan yang akan disampaikan. Dan bagi penulis, tentu saja judul juga sangat bermanfaat untuk menentukan bagian-bagian tulisan atau teks dan isinya yang akan dijabarkan dengan kalimat penjelas dan mungkin juga contoh-contoh. Nah, berkenaan dengan pentingnya judul untuk sebuah naskah tulisan, malam ini, Senin, 22 Juni 2020, kelas perkuliahan online kami akan mendapatkan sharing pengalaman dari seorang narasumber penggiat literasi, yang sekaligus juga seorang motivator handal yaitu Bpk Agus Sampurno. 

Sebelum saya uraikan lebih lanjut mengenai kegiatan perkulihan online bersama Bpk agus Sampurno, saya yakin bahwa Bapak/Ibu guru yang hebat dan para pembaca yang budiman, pastilah sudah paham semua akan peribahasa, "Banyak jalan menuju Roma." Untuk menggapai sesuatu, cita-cita, tujuan, harapan, dan lain-lain tentulah bisa melalui berbagai cara atau jalan, tidak harus terpaku pada satu cara saja. Yang penting bisa tercapai tujuannya, dengan tetap mengikuti aturan-aturan dan norma-norma agama yang kita anut. Begitulah kira-kira mungkin peribahasa yang pas untuk perkuliahan online "Belajar Menulis Bersama Om Jay" malam ini. Mengapa saya katakan demikian ? Karena tidak seperti biasanya, malam ini para peserta mendapat tantangan untuk membuat tulisan di blog sebelum pemaparan materi dari narasumber. Tentu saja, dalam tulisan kita harus mengikuti ketentuan-kentuan yang telah ditetapkan sebelumnya, antara lain meliputi :
1. Memilih salah satu judul yang tersedia, yaitu :
    a.Tiga manfaat dari kegiatan di grup Belajar Menulis,
    b.Tiga cara guru tetap optimis di masa new normal,
    c.Tiga salah paham guru mengenai kegiatan penelitian,
    d.Tiga cara mudah guru memberikan contoh kedisiplinan,
    e.Tiga resep sukses guru yang pendiam dalam mengelola kelas.
2.Tulisan terdiri atas 150-300 kata
3.Boleh menentukan judul sendiri tapi tetap menggunakan salah satu pilihan kata berikut : 
   a.Resep sukses
   b.Cara mudah
   c.Tips
   d.Manfaat
Bagi para peserta, tugas menulis ini tentu menjadi tantangan tersendiri, tak terkecuali bagi saya, walau kondisi kesehatan masih belum fit betul, saya tetap berusaha untuk bisa menjawab tantangan tersebut. Semboyan saya, mencoba adalah awal menuju keberhasilan, kegagalan adalah sukses yang tertunda. Dengan tetap berpegang semboyan itulah saya mencoba untuk tetap belajar dan belajar, serta menulis terus menulis.

Rupanya dibalik semua ini ada maksud tertentu yang diinginkan narasumber untuk dicapai para peserta. Narasumber menginginkan para peserta untuk memahami pentingnya judul pada sebuah tulisan atau naskah. Dalam menulis sebuah naskah, aspek judul mesti diutamakan karena dengan judul yang menarik, pastilah orang penasaran untuk membaca dan mengetahui isinya. Dan inilah yang saya maksudkan dengan peribahasa "Banyak jalan menuju Roma" untuk malam perkuliahan online. Bapak Agus Sampurno, melakukan sharing pengalamannya dengan caranya sendiri. Beliau melatih ketrampilan menulis kami dengan caranya sendiri, yaitu dengan cara memberikan tantangan menulis di blog secara langsung. Namun dalam memberikan tantangannya tetap memberkan bimbingan secara tidak langsung melalui kata-kata menarik untuk sebuah judul. Ingatlah kata-kata, resep, manfaat dan baru sehubungan dengan judul tulisan kita karena secara manusiawi, orang akan tertarik dengan kata-kata itu. Dengan demikian, tulisan kita nyata manfaatnya, walau singkat tetap bermanfaat.

Dari uraian di atas bisa disimpulkan mengapa judul itu penting dan mesti dutamakan karena :
1.Judul bisa membuat orang tertarik dan sekaligus penasaran untuk membaca isinya,
2.Perlu diperhatikan juga bahwa ngotot belajar hal yang kita suka itu penting,
3.Kita tidak perlu ahli, tapi menuliskannya harus,
4.Personal branding itu penting. Dengan personal branding, kita akan dikenal karena hal yang menjadi fokus kita.
Dan yang tidak kalah pentingnya juga bahwa berbagi hasil belajar yang kita punya kepada orang lain melalui tulisan di blog kita itu perlu. Dengan berbagi berati kita menebar kebaikan dan manfaat kepada orang lain atau para pembaca. 

Demikian resume untuk pertemuan hari ke-10 yang bisa saya tuliskan, mudaha-mudahan bermanfaat untuk kita semua. Aamiin...Salam literasi.


Sabtu, 20 Juni 2020

Resume 09 : Kupas Tuntas Ragam Tulisan Non Fiksi Bersama Penulis Profesional

Kata profesional mengandung makna keahlian atau ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang. Keahlian dan ketrampilan ini bisa diperoleh seseorang melalui pendidikan atau latihan, baik yang didapat dari orang lain atau pun sebuah lembaga. Berkenaan dengan makna profesional tersebut, maka penulis profesional bisa diartikan seseorang yang memiliki keahlian atau 

ketrampilan dalam bidang tulis menulis. Nah, pada kesempatan malam ini, Jum'at, 19 Juni 2020, kelas online Belajar Menulis Bersama Om Jay, kedatangan seorang narasumber istimewa yaitu Ibu Siska Distiana, kelahiran Klaten, 12 Desember 1985. Saya katakan istimewa karena selain sebagai ibu rumah tangga, beliau masih bisa menyempatkan diri sebagai seorang penulis konten (content writer) dan editor (freelance editor). Sebagai  seorang penulis, jam terbang lumayan tinggi, terbukti banyaknya tulisan-tulisan beliau yang dimuat di media massa dan banyaknya pesanan/ permintaan untuk menulis artikel atau konten-konten tertentu. Untuk menambah wawasan kita terhadap dunia tulis menulis, beliau akan berbagi pengalamannya tentang ragam tulisan non fiksi, terutama yang berkaitan dengan profesi yang selama ini digelutinya. Mari kita simak pemaparan beliau selengkapnya.

Alasan Mengapa Kita Menulis

Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda, “Qoyyidul ‘ilma bil-kitaabati” yang artinya ikatlah ilmu dengan tulisan ( menulisnya ), (Silsilah Ash-Shahiihah no.2026). Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahmatullah berkata, “Seorang penuntut ilmu harus semangat dalam mengingat-ingat dan menghafal apa yang telah ia pelajari, baik dengan hafalan di dalam dada ataupun dengan menuliskannya.” Ilmu adalah buruan, sedangkan tulisan adalah pengikatnya. Maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Inilah landasan utama, mengapa kita perlu menulis.


Alasan-alasan lainnya mengapa kita perlu menulis adalah sebagai berikut :

1. Knowledge management

  Dengan bergabung dalam grup kelas menulis ini, tentu kita bisa belajar menulis dan menuliskan sesuatu yang mungkin bermanfaat untuk orang lain. Tulisan yang sudah kita posting di blog milik pribadi, harapannya bisa dibaca dan dinikmati oleh mereka yang membutuhkannya. Inilah salah satu contoh bentuk knowledge management atau manajemen ilmu pengetahuan yang kita miliki.

2. Copyright milestone

        Copyright milestone atau jejak langkah, dengan tulisan itu kita bisa bercerita kepada orang lain tentang pengalaman kita, yang apa pernah kita lakukan atau gagasan-gagasan yang pernah kita ungkapkan dalam bentuk tulisan. Jadi ada bukti tertulisnya kalau kita pernah melakukan sesuatu atau menyampaikan gagasan-gagasan dengan ide-ide kita.

     3. Paten

   Tulisan itu sebenarnya adalah sebuah legalisasi atau paten dari aktivitas kita, ide-ide atau gagasan kita. Jadi mengapa kita perlu menuliskan ilmu yang kita punya, atau mengikat ilmu yang kita punya, ini dlam rangka untuk mematenkan ide-ide atau gagasan kita jangan sampai di kemudian hari ide-ide kita diakui atau anggap milik orang lain karena kita tidak punya bukti otentik atau tertulisnya. Ini bisa terjadi misalnya karena kita punya ide-ide dan kita sampaikan ke publik, padahal kita belum menulisnya, sehingga bisa saja ide-ide tersebut diambil dan ditulis orang lain yang dianggapnya itu ide-ide mereka.

    Ragam Tulisan Non Fiksi

     

Berdasarkan KBBI, tulisan non fiksi diartikan tulisan yang tidak bersifat fiksi tapi berdasarkan fakta dan kenyataan. Dalam konteks karya atau tulisan, non fiksi adalah karya informatif, di mana penulis bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan akurasi informasi yang disajikannya. Kenapa demikian, karena memang yang tahu persis tentang apa yang kita tulis ya kita sendiri, bukan orang lain.

    Tulisan non fiksi banyak ragamnya, bisa berupa buku teks, kamus, ensiklopedi, berita, esai, catatan perjalanan, artikel informatif dan juga best practice. Namun, pada kesempatan ini, penulis hanya akan fokus membahas ragam non fiksi yang menurut beliau bisa ditulis dengan cepat dan mudah serta kontennya tidak terlalu berat, yaitu berita, esai, catatan perjalanan, artikel informatif dan best practice.

    

    1. Berita

       Menurut KBBI, berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau   peristiwa      hangat. Secara garis besar, dilihat dari teknik penulisannya, berita itu ada dua, yaitu    

hard news dan feature. Hard news adalah berita yang to the point, tidak bertele-tele, 

  isinya lugas dan singkat, tidak terlalu banyak bunga-bunga bahasa di dalamnya.   Sedangkan feature adalah sebuah artikel yang kreatif dan bersifat menghibur. Gaya   penulisannya seperti gaya bercerita (true story), harapannya, selain pembaca mendapat   informasi, juga mendapatkan hiburan dari berita yang dibacanya. Biasanya bunga-bunga     bahasa dan hiasan kata-kata bisa diterapkan pada jenis

tulisan feature ini.     

    










2. Esai

       

Esai adalah karangan prosa yang membahas masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai sering juga disebut opini. Kita mengangkat sebuah topic, kemudian kita kupas berdasarkan analisa kita dan biasanya kita tawarkan solusinya.

    3. Catatan perjalanan

       Catatan perjalanan adalah proses sebuah perjalanan atau ulasan tentang apa yang kita temui dalam perjalanan tersebut. Ulasannya bisa bermacam-macam, bisa tentang tempat dan budaya daerah yang kita kunjungi, makanan khasnya, dan sebagainya, Bisa juga menceritakan tentang detil-detil perjalanannya. Biasanya produk jenis tulisan ini dibuat buat oleh para blogger yang sedang melakukan perjalanannya (travelling). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi atau petunjuk kepada para pembaca yang ingin melakukan perjalanan ke suatu tempat atau daerah.

    4. Artikel informatif

        

Artikel informatif adalah tulisan yang berisi informasi tentang suatu hal. Tujuannya adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembacanya dan isinya murni tentang informasi saja. Jadi kita mengangkat sebuah topik, kemudian kita ulas atau bahas dan isinya hanya informasi semata tentang topik yang tersebut. Dalam bahasa populer, artikel semacam ini sering juga dusebut dengan istilah artikel feature.


    5. Best practice

        

Best practice adalah tulisan tentang pengalaman terbaik dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kata best practice biasanya dipakai dalam dunia pendidikan karena karya ini memang biasanya dibuat oleh para pendidik atau mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan. Selain sebagai lesson study, produk tulisan best practice juga bisa sebagai masukan pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Biasanya produk best practice dishare untuk pembelajaran (lesson study) bagi rekan sesame guru dan harapannya juga bisa sebagai masukan untuk pemerintah dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan bidang pendidikan. Yang menarik adalah, best practice ini biasanya dituliskan dalam bentuk yang sangat formal, atau bisa juga dalam bentuk PTK (penelitian tindakan kelas). Tulisan best practice ini ternyata bisa kita produksi dalam bentuk feature. Isinya best practice tapi kita tuliskan dalam gaya penulisan feature. Di dalamnya tetap ada permasalahan yang kita sajikan, bagaimana cara menyelesaikan permasalahannya serta hasilnya seperti apa juga tetap kita sajikan.

             Sebelum mengakhiri paparan materinya, beliau menyampaikan alasannya mengapa tidak memiliki blog pribadi, tetapi lebih memilih menulis di platform-platform forum yang gratis, seperti di kompasiana atau media lainnya. Selain mudah menuliskannya, kemungkinan orang untuk melihat atau membaca tulisan kita juga lebih banyak. Di samping itu, menurut beliau, kanal-kanal di platform forum juga lebih banyak dan lebih lengkap. Dan sebagai penutup pemaparan materinya, beliau mengutip karya salah satu penulis legendaris Indonesia, Pramoedya Ananta Toer mengatakan sebagai berikut ; “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

         Sesi Tanya Jawab

         Untuk sesi tanya jawab, saya cantumkan dua contoh pertanyaan dari para peserta kelas      online Belajar Menulis Bersama Om Jay dan jawaban Bu Siska Distiana seputar ragam    

         tulisan non fiksi sebagai berikut :

        1. a. Pertanyaan dari Ibu Nanik Yuliani ( Mataram )

                Tulisan Bu Siska begitu bermutu, apa langkah2 atau persiapan yang dilakukan

                Bu Siska sebelum membuat sebuah tulisan ?

            b.Jawaban Bu Siska : Yang pertama saya adalah mengeluarkan apa yang berseliweran di pikiran saya. Misalnya, saya akan menulis tentang virus corona, maka semua yang saya pikirkan tentang itu saya tulis dulu. Biasanya saya menggunakan mind mapping sederhana untuk itu. Hal ini saya lakukan agar ketika saya menulis nanti, saya tidak tersesat dan tidak ada informasi yang ingin saya sampaikan kemudian terlewatkan dalam tulisan saya. Pada dasarnya, di sini saya sedang membuat kerangka tulisan, yang dalam bentuk sangat sederhana dan kasaran. Setelah semua isi pikiran saya keluarkan, lalu saya susun, mana yang akan saya letakkan di bagian pembuka, tengah dan penutup tulisan.

                Setelah semua selesai saya tulis, kemudian saya mengendapkan dulu tulisan

                itu, minimal 15 menit.tujuan mengendapkan ini adalah untuk mengistirahatkan

             otak. Kemudian saya baca lagi tulisan saya. Biasanya setelah otak lebih jernih, maka akan lebih teliti saat membaca ulang. Jika ada salah ketik, atau letak yang tidak pas, bisa kita perbaiki. Nah, di sini juga saya melakukan self editing atau mengedit sendiri. Kesalahan-kesalahan dalam tulisan tadi bisa saya revisi terlebih dahulu.

                Setelah semua dirasa oke, barulah saya setor tulisan saya ke editor (jika itu    

                tulisan pesanan), atau saya posting jika tulisannya untuk kepentingan saya

                pribadi.

        2. a. Pertanyaan Bpk Edi Syahputra ( Aceh )

                Bagaimana menulis berita yang baik ?

            b. Jawaban Bu Siska

                Pertama, harus terpenuhi dulu semua unsur bertanya. Apa itu ? 5W+1H (Who,

            What, When, Where, Why, dan How). Jadi sebuah berita harus bisa   menceritakan siapa melakukan, apa, kapan, dan di mana dilakukannya, mengapa melakukan itu, dan bagaimana ia melakukannya.

          Kedua, ada nilai akualitas dan faktualitas dalam berita. Aktualitas kecepatan berita ditayangkan. Jadi semakin cepat sebuah peristiwa diangkat menjadi berita dan ditayangkan, akan lebih diminati khalayak. Kemudian faktualitas, ini bicara tentang kebenaran. Jadi sebuah berita harus benar-benar berdasarkan peristiwa nyata. Makin dekat sebuah berita dengan keseharian khalayak, biasanya akan makin diminati.

         Ketiga (terakhir), kemampuan menulis kita berbanding lurus dengan kemampuan membaca. Jadi, semakin banyak kita membaca berita, maka kita akan lebih mudah memproduksi & memilih diksi kata yang menarik pada naskah berita yang akan kita buat.   

            Demikian rangkuman pemaparan materi tentang ragam tulisan non fiksi dan sharing pengalaman narasumber yang bisa saya tuliskan, mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.


Jumat, 19 Juni 2020

Resume 08 : Tips Menulis Resume Kuliah Yang Baik ala Cikgu Tere

Membuat resume yang baik bagi kebanyakan orang tidaklah mudah. Demikian juga halnya bagi sebagian siswa ataupun mahasiswa.  Mereka masih mengalami kesulitan dan bahkan kebingungan untuk memulainya. Tapi bagi sebagian yang lainnya, mungkin tidaklah terlalu sulit, bahkan bisa dianngap suatu pekerjaan atau kegiatan yang mudah dan menyenangkan. Yang beranggapan mudah, mungkin karena mereka punya bakat dan kemauan yang kuat untuk bisa. Sebagian lagi mengganggap mudah mungkin karena sudah terbiasa dan mungkin saja punya tips dan trik tertentu untuk bisa membuat resume yang baik sekalipun, dan bahkan mungkin bisa menyelesaikannya dengan cepat. Dengan kata lain, agar kita bisa membuat resume dengan baik, tentu diperlukan kiat-kiat khusus atau tips dan triknya.   

Pada malam ini Rabu, 17 Juni 2020 yang merupakan hari ke-8 perkuliahan kelas online Belajar Menulis Bersama Om Jay, mengusung tema  Berbagi Pengalaman Menulis Resume Kuliah dengan narasumber Cikgu Tere, seorang guru muda, cantik nan jelita dengan segudang prestasi tentunya.  Nama lengkap beliau adalah Theresia Sri Rahayu,

S.Pd. SD atau yang sering dipanggil dengan sebutan Cikgu Tere. Beliau dilahirkan di Kuningan, 13 September 1984 dan saat ini beliau mengemban tugas negara sebagai seorang guru di SDN Waihibur, Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur.

Rupanya Ibu Guru yang cantik jelita ini, punya kepiawaian dalam bidang tulis menulis dan segudang prestasi lainnya. Kisah kepiawaian dalam dunia tulis menulisnya, mulai terlihat ketika Cikgu Tere ini mengikuti kegiatan Belajar Menulis bersama Om Jay yang berlangsung secara online melalui WhatsApp grup. Sebelum mengikuti kegiatan tersebut, tepatnya di bulan Februari 2020 beliau melihat salah satu postigan teman di FB tentang resume kegiatan Belajar Menulis Bersama Om Jay. Karena ketertarikan dan keingintahuannya tentang kegiatan menulis itu, akhirnya beliau memberanikan diri untuk bertanya kepada Om Jay tentang cara agar bisa mengikuti kegiatan belajar menulis itu, atau yang sering disebut dengan kulian online via WAG. Akhirnya Om Jay memasukkan Cikgu Tere ke dalam grup belajar menulis Gelombang 4.

Sebelum mengikuti kuliah perdananya secara online, Cikgu Tere mendapat informasi bahwa materi pertamanya tentang personal branding. Lalu Om Jay mendata semua peserta grup Belajar Menulis Gelombang 4 yang sudah memiliki blog. Tujuannya adalah agar setelah menerima materi dari nara sumber, peserta membuat resume untuk dikirim ke Om Jay dan diposting di blog masing-masing. Om Jay mengatakan bahwa dengan cara seperti ini, kita bisa menebar banyak kebaikan melalui tulisan yang bagikan tersebut. Bagi Cikgu Tere, perkuliahan online lewat WAG merupakan kali pertama yang beliau ikuti. Cikgu Tere merasa bingung ketika harus membuat resume di setiap akhir sesi perkuliahannya, walaupun sebenarnya beliau sudah memiliki blog sendiri, yaitu https://cikgutere.blogspot.com. Lalu Cikgu Tere mencoba mencari informasi tentang resume. Tips dan trik serta cara mudah membuat resume. Sebagai sumber referensinya, Om Jay memberikan contoh resume dari salah satu peserta pelatihan menulis gelombang sebelumnya.

Awalnya Cikgu Tere menulis resume dengan cara mengimitasi gaya menulis resume dari beberapa orang. Namun menurut beliau cara seperti itu terasa kaku dan ide-idenya tidak bisa mengalir dengan lancar. Seiring dengan berjalannya waktu dan setelah mengikuti anjuran om Jay untuk melakukan blog walking, akhirnya Cikgu Tere mulai menemukan style nya sendiri dalam menulis resume. Dari situlah Cikgu Tere merasa lebih percaya diri saat menulis resume. Sebagai bukti nyatanya adalah jumlah viewer tulisan resumenya sampai ratusan pembaca. Salah satu resume beliau yang paling banyak viernya yaitu 720 orang adalah https://www.cikgutere.com/2020/04/semua-guru-bisa-jadi-gupres-ini-caranya.html/m=1.  Dan Selama mengikuti kegiatan belajar menulis bersama Om Jay, Cikgu tere punya pengalaman yang unik dan menarik. Salah satunya adalah ketika nara sumber perkuliahan online, yaitu Ibu Lilis Sutikno, memberikan tantangan kepada para peserta untuk menulis resume dengan cepat. Bagi yang tercepat akan mendapatkan hadiah dari beliau. Saat itu di daerah Cikgu Tere sedang mati lampu, tapi Cikgu tetap berusaha untuk bisa menyelesaikan tantangannya dengan cepat. Akhirnya resumenya bisa terselesaikan pukul 01.00 WITa. Dan Cikgu Tere segera membagikan resumenya ke laman FB Ibu Lilis. Esoknya Ibu Lilis mengontak Cikgu Tere dan menyatakan bahwa resumenya termasuk 10 besar resume tercepat dan akan mendapat hadiah buku dari beliau. Tentu saja hal itu menjadikan Cikgu Tere merasa sangat senang karena bisa membuktikan bahwa dirinya bisa menulis resume dengan cepat dan Ibu Lilis juga suka dengan resume yang dia tulis. Semenjak pengalaman itu, motivasi Cikgu Tere dalam menulis pun bertambah, yaitu motivasi untuk berprestasi. Memang motivasi untuk menulis itu banyak, tapi bagi Cikgu Tere, motivasi utamanya ada dua yaitu untuk berbagi/sharing dan untuk berprestasi. Hal itu juga bisa dibuktikan oleh Cikgu Tere dengan beberapa resumenya yang mendapat hadiah atau penghargaan, antara lain :

1. Resume tercepat : https://www.cikgutere.com/2020/03/gas-gere-berani-menulis-berani.html?m=1

2. Resume terbaik : https://www.cikgutere.com/2020/04/strategi-pemasaran-buku-yang-efektif.html

3. Resume terbaik dan inspiratif : https://www.cikgutere.com/2020/05/belajarlah-menulis-dari- 

    kartini-dan-ukirlah-sejarah-karyamu.html?m=1

Ternyata benar apa yang dikatakan Om Jay, “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Keajaibannya”. Cikgu tere adalah salah satu orang yang sudah membuktikan dan merasakan manfaat menulis setiap hari, yaitu dengan menulis resume. Keajaiban itu datang ketika Cikgu Tere dan peserta lain sedang menyimak penyampaian materi dari Prof.Richardus Eko Indrajit.

Di tengah-tengah penyampaian materinya, beliau menantang kami untuk menulis buku dalam waktu seminggu. Dan Cikgu tere termasuk salah satu dari 21 peserta yang menjawab tantangan itu. Dan akhirnya setelah melewati proses bimbingan dari beliau dan penguatan dari Om Jaya, buku karya Cikgu Tere yang berkolaborasi dengan Prof.Richardus Eko Indrajit dengan judul “Belajar semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar,” dinyatakan diterima dan diterbitkan oleh Penerbit andi, Yogyakarta yang merupakan salah satu penerbit mayor. Bagi Cikgu Tere, ini adalah pencapaian yang luar biasa saat ini. Kepercayaan dan tanggung jawab yang besar harus dipikulnya. Terbukti dengan prestasi ini, Cikgu Tere banyak guru-guru yang menghunginya melalui WA dan messenger sekedar untuk meminta tips dan sarannya dalam menulis.  Sebagai salah satu wujud motivasinya dalam menulis yaitu untuk berbagi, maka beliau pun berbagi tips tentang menulis resume ala Cikgu Tere sebagai berikut :

1. Menulis resume sesegera mungkin, selagi topik itu hangat. Tujuannya agar tidak semakin banyak

    uraian yang terlewat.

2. Menulis resume sesuai dengan gaya menulis kita sendiri. Just be your self.

3. Tangkap point penting materi dari nara sumber, modifikasi dengan kalimat sendiri (jangan asal copas

    materi dari chat)

4. Gunakan pengantar yang menarik sebelum masuk di isi resume (hubungkan dengan realitas hidup

    atau keinginan, misal topiknya Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor, maka awali dengan pengantar

    bahwa sejak kecil saya suka membaca buku dan suatu hari nanti ingin menulis buku dan bukunya  

    bisa diterbitkan serta bisa dipajang di rak-rak buku di took-toko buku besar).

5. Gunakan heading dan sub heading agar resume terkesan lebih rapi tatanannya. Selain itu,

    penggunaan heading dan sub heading juga sangat membantu bagi para pembaca untuk memahami

    struktur tulisannya.

6. Tulislah resume dengan sepenuh hati. Bukan sekedar untuk memenuhi tugas menulis resume dari Om

    Jay. Ketika kita menulis resume dengan sepenuh hati, maka usaha/ effort kita akan lebih dibanding

    dengan peserta/blogger lain.

    a.Menentukan judul resume yang wow.

       Untuk lebih jelasnya, bacalah artikel berikut : https://www.cikgutere.com/2020/03/lima-judul-

       tulisan-yang-menarik-minat.html?=1

    b.Mencari referensi terkait topic

    c.Merancang “pasar’ resume kiata dan melakukan strategi promosi

    d.Merancang tampilan/ visual resume dengan menambahkan gambar  atau video di resume kita

    e.Melakukan editing sederhana (PUEBI)

7. Cari informasi terkain nara sumber yang akan kita tulis materinya melalui resume. Semakin lengkap

    kita dalam memberkan gambaran nara sumber, maka poin kita akan menjadi lebih baik dari pada

    peresume yang lain. Caranya : stalking akun medsos narasumber (FB, istagram, dll)

8. Gunakan aplikasi atau alat-alat lain yang mendukung kita dalam menulis resume, misalnya jika ada

    nara sumber yang memberikan materi melalui YouTube, maka putar videonya di hp sambil ketik

    resumenya. Atau jika ada yang menyampaikan materinya dengan voice note, gunakan aplikasi voice 

    to text untuk mengubahnya menjadi teks.

9. Lakukan blog walking untuk mencari informasi yang mungkin terlewat serta mencari inspirasi  

    menulis.

Demikianlah rangkuman tentang tips menulis resume ala Cikgu Tere.

Terkait dengan sesi  tanya jawab di bagian akhir pemaparan materi tentang Berbagi Pengalaman Menulis Resume yang baik, Cikgu juga menyampaikan tentang tips agar banyak pembaca yang berkunjung ke blog kita. Menurut beliau, tips nya adalah :

1. Buatlah artikel yang menarik, actual dan yang terpenting adalah artikel update.  

    Maksudnya, sepertidicontohkan Cikgu Tere, artikel beliau dibaca ribuan orang, yaitu 

    tentang download materi belajar di rumah, karena saat ini banyak orang yang sedang 

    mencari materi pembelajaran untuk belajar di rumah.

2. Buatlah judul artikel yang wow.

3. Dan jangan lupa untuk membagikan postingan blog kita di beberapa komunitas blogger.

Dan hal ini juga bisa dibuktikan oleh Cikgu Tere yang mendapat penghargaan sebagai blogger inspiratif dari ikatan Guru TIK dan Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sebagai penutup untuk perkuliahan online malam ini Cikgu Tere menyimpulkan bahwa menulis resume itu banyak manfaatnya, antara lain ; menambah pengetahuan, mengikat sari-sari ilmu, dan menajamkan pola berfikir kita. Jika kita mengaktifkan diri menulis resume dengan baik dan sepenuh hati, niscaya banyak keajaiban yang akan terjadi. Maka, mari kita buktikan, buktikanlah sendiri dengan menulis setiap dengan sepenuh hati. Salam literasi.