Selasa, 30 Juni 2020
Resume 13 : Sekolah Idaman Semua Kalangan Ala Ibu Betti Risnalenni
Sabtu, 27 Juni 2020
Resume 12 : Branding Dirimu Supaya Hidupmu Lebih Berarti
Kamis, 25 Juni 2020
Resume 11 : Belajar Ngeblog Bersama Guru Handal Segudang Prestasi, Dedi Dwitagama
Rabu, 24 Juni 2020
Resume 10 : Ada Apa Dengan Judul Tulisan ?
Sabtu, 20 Juni 2020
Resume 09 : Kupas Tuntas Ragam Tulisan Non Fiksi Bersama Penulis Profesional
Kata profesional mengandung makna keahlian atau ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang. Keahlian dan ketrampilan ini bisa diperoleh seseorang melalui pendidikan atau latihan, baik yang didapat dari orang lain atau pun sebuah lembaga. Berkenaan dengan makna profesional tersebut, maka penulis profesional bisa diartikan seseorang yang memiliki keahlian atau
ketrampilan dalam bidang tulis menulis. Nah, pada kesempatan malam ini, Jum'at, 19 Juni 2020, kelas online Belajar Menulis Bersama Om Jay, kedatangan seorang narasumber istimewa yaitu Ibu Siska Distiana, kelahiran Klaten, 12 Desember 1985. Saya katakan istimewa karena selain sebagai ibu rumah tangga, beliau masih bisa menyempatkan diri sebagai seorang penulis konten (content writer) dan editor (freelance editor). Sebagai seorang penulis, jam terbang lumayan tinggi, terbukti banyaknya tulisan-tulisan beliau yang dimuat di media massa dan banyaknya pesanan/ permintaan untuk menulis artikel atau konten-konten tertentu. Untuk menambah wawasan kita terhadap dunia tulis menulis, beliau akan berbagi pengalamannya tentang ragam tulisan non fiksi, terutama yang berkaitan dengan profesi yang selama ini digelutinya. Mari kita simak pemaparan beliau selengkapnya.Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda, “Qoyyidul ‘ilma bil-kitaabati” yang artinya ikatlah ilmu dengan tulisan ( menulisnya ), (Silsilah Ash-Shahiihah no.2026). Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahmatullah berkata, “Seorang penuntut ilmu harus semangat dalam mengingat-ingat dan menghafal apa yang telah ia pelajari, baik dengan hafalan di dalam dada ataupun dengan menuliskannya.” Ilmu adalah buruan, sedangkan tulisan adalah pengikatnya. Maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Inilah landasan utama, mengapa kita perlu menulis.
Alasan-alasan lainnya mengapa kita perlu menulis adalah sebagai berikut :
1. Knowledge management
Dengan bergabung dalam grup kelas menulis ini, tentu kita bisa belajar menulis dan menuliskan sesuatu yang mungkin bermanfaat untuk orang lain. Tulisan yang sudah kita posting di blog milik pribadi, harapannya bisa dibaca dan dinikmati oleh mereka yang membutuhkannya. Inilah salah satu contoh bentuk knowledge management atau manajemen ilmu pengetahuan yang kita miliki.
2. Copyright milestone
Copyright milestone atau jejak langkah, dengan tulisan itu kita bisa bercerita kepada orang lain tentang pengalaman kita, yang apa pernah kita lakukan atau gagasan-gagasan yang pernah kita ungkapkan dalam bentuk tulisan. Jadi ada bukti tertulisnya kalau kita pernah melakukan sesuatu atau menyampaikan gagasan-gagasan dengan ide-ide kita.
3. Paten
Tulisan itu sebenarnya adalah sebuah legalisasi atau paten dari aktivitas kita, ide-ide atau gagasan kita. Jadi mengapa kita perlu menuliskan ilmu yang kita punya, atau mengikat ilmu yang kita punya, ini dlam rangka untuk mematenkan ide-ide atau gagasan kita jangan sampai di kemudian hari ide-ide kita diakui atau anggap milik orang lain karena kita tidak punya bukti otentik atau tertulisnya. Ini bisa terjadi misalnya karena kita punya ide-ide dan kita sampaikan ke publik, padahal kita belum menulisnya, sehingga bisa saja ide-ide tersebut diambil dan ditulis orang lain yang dianggapnya itu ide-ide mereka.
Ragam Tulisan Non Fiksi
Berdasarkan KBBI, tulisan non fiksi diartikan tulisan yang tidak bersifat fiksi tapi berdasarkan fakta dan kenyataan. Dalam konteks karya atau tulisan, non fiksi adalah karya informatif, di mana penulis bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan akurasi informasi yang disajikannya. Kenapa demikian, karena memang yang tahu persis tentang apa yang kita tulis ya kita sendiri, bukan orang lain.
Tulisan non fiksi banyak ragamnya, bisa berupa buku teks, kamus, ensiklopedi, berita, esai, catatan perjalanan,
artikel informatif dan juga best practice. Namun, pada kesempatan ini,
penulis hanya akan fokus membahas ragam non fiksi yang menurut beliau bisa ditulis
dengan cepat dan mudah serta kontennya tidak terlalu berat, yaitu berita, esai, catatan perjalanan, artikel
informatif dan best practice.
1. Berita
Menurut KBBI, berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa hangat. Secara garis besar, dilihat dari teknik penulisannya, berita itu ada dua, yaitu
hard news dan feature. Hard news adalah berita yang to the point, tidak bertele-tele,isinya lugas dan singkat, tidak terlalu banyak bunga-bunga bahasa di dalamnya. Sedangkan feature adalah sebuah artikel yang kreatif dan bersifat menghibur. Gaya penulisannya seperti gaya bercerita (true story), harapannya, selain pembaca mendapat informasi, juga mendapatkan hiburan dari berita yang dibacanya. Biasanya bunga-bunga bahasa dan hiasan kata-kata bisa diterapkan pada jenis
tulisan feature ini.
2. Esai
Esai adalah karangan prosa yang membahas masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai sering juga disebut opini. Kita mengangkat sebuah topic, kemudian kita kupas berdasarkan analisa kita dan biasanya kita tawarkan solusinya.
3. Catatan perjalanan
Catatan perjalanan adalah proses sebuah perjalanan atau ulasan tentang apa yang kita temui dalam perjalanan tersebut. Ulasannya bisa bermacam-macam, bisa tentang tempat dan budaya daerah yang kita kunjungi, makanan khasnya, dan sebagainya, Bisa juga menceritakan tentang detil-detil perjalanannya. Biasanya produk jenis tulisan ini dibuat buat oleh para blogger yang sedang melakukan perjalanannya (travelling). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi atau petunjuk kepada para pembaca yang ingin melakukan perjalanan ke suatu tempat atau daerah.
4. Artikel informatif
Artikel informatif adalah tulisan yang berisi informasi tentang suatu hal. Tujuannya adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembacanya dan isinya murni tentang informasi saja. Jadi kita mengangkat sebuah topik, kemudian kita ulas atau bahas dan isinya hanya informasi semata tentang topik yang tersebut. Dalam bahasa populer, artikel semacam ini sering juga dusebut dengan istilah artikel feature.
5. Best practice
Best practice adalah tulisan tentang pengalaman terbaik dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kata best practice biasanya dipakai dalam dunia pendidikan karena karya ini memang biasanya dibuat oleh para pendidik atau mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan. Selain sebagai lesson study, produk tulisan best practice juga bisa sebagai masukan pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Biasanya produk best practice dishare untuk pembelajaran (lesson study) bagi rekan sesame guru dan harapannya juga bisa sebagai masukan untuk pemerintah dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan bidang pendidikan. Yang menarik adalah, best practice ini biasanya dituliskan dalam bentuk yang sangat formal, atau bisa juga dalam bentuk PTK (penelitian tindakan kelas). Tulisan best practice ini ternyata bisa kita produksi dalam bentuk feature. Isinya best practice tapi kita tuliskan dalam gaya penulisan feature. Di dalamnya tetap ada permasalahan yang kita sajikan, bagaimana cara menyelesaikan permasalahannya serta hasilnya seperti apa juga tetap kita sajikan.
Sebelum mengakhiri paparan materinya, beliau menyampaikan alasannya mengapa tidak memiliki blog pribadi, tetapi lebih memilih menulis di platform-platform forum yang gratis, seperti di kompasiana atau media lainnya. Selain mudah menuliskannya, kemungkinan orang untuk melihat atau membaca tulisan kita juga lebih banyak. Di samping itu, menurut beliau, kanal-kanal di platform forum juga lebih banyak dan lebih lengkap. Dan sebagai penutup pemaparan materinya, beliau mengutip karya salah satu penulis legendaris Indonesia, Pramoedya Ananta Toer mengatakan sebagai berikut ; “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Sesi Tanya Jawab
Untuk sesi tanya jawab, saya cantumkan dua contoh pertanyaan dari para peserta kelas online Belajar Menulis Bersama Om Jay dan jawaban Bu Siska Distiana seputar ragam
tulisan non fiksi sebagai berikut :
1. a. Pertanyaan dari Ibu Nanik Yuliani
( Mataram )
Tulisan Bu Siska begitu
bermutu, apa langkah2 atau persiapan yang dilakukan
Bu Siska sebelum membuat sebuah tulisan ?
b.Jawaban
Bu Siska : Yang pertama saya adalah mengeluarkan apa yang berseliweran di
pikiran saya. Misalnya, saya akan menulis tentang virus corona, maka semua yang saya pikirkan tentang itu saya tulis
dulu. Biasanya saya menggunakan mind mapping sederhana untuk itu. Hal ini saya
lakukan agar ketika saya menulis nanti, saya tidak tersesat dan tidak ada informasi yang ingin saya sampaikan kemudian
terlewatkan dalam tulisan saya. Pada dasarnya, di sini saya sedang membuat
kerangka tulisan, yang dalam bentuk sangat sederhana dan kasaran. Setelah semua isi pikiran saya keluarkan, lalu saya susun,
mana yang akan saya letakkan di bagian
pembuka, tengah dan penutup tulisan.
Setelah semua selesai saya tulis, kemudian
saya mengendapkan dulu tulisan
itu, minimal 15 menit.tujuan mengendapkan ini adalah untuk
mengistirahatkan
otak. Kemudian saya baca lagi
tulisan saya. Biasanya setelah otak lebih jernih, maka akan lebih teliti saat
membaca ulang. Jika ada salah ketik, atau letak yang tidak pas, bisa kita
perbaiki. Nah, di sini juga saya melakukan self editing atau mengedit sendiri. Kesalahan-kesalahan
dalam tulisan tadi bisa saya revisi terlebih dahulu.
Setelah semua dirasa oke,
barulah saya setor tulisan saya ke editor (jika
itu
tulisan pesanan),
atau saya posting jika tulisannya untuk kepentingan saya
pribadi.
2. a.
Pertanyaan Bpk Edi Syahputra ( Aceh )
Bagaimana menulis berita yang baik ?
b.
Jawaban Bu Siska
Pertama, harus terpenuhi dulu
semua unsur bertanya. Apa itu ? 5W+1H
(Who,
What,
When, Where, Why, dan How). Jadi sebuah berita harus bisa menceritakan siapa melakukan, apa,
kapan, dan di mana dilakukannya, mengapa melakukan itu, dan bagaimana
ia melakukannya.
Kedua,
ada nilai akualitas dan faktualitas dalam berita. Aktualitas kecepatan
berita ditayangkan. Jadi semakin cepat sebuah peristiwa diangkat menjadi berita
dan ditayangkan, akan lebih diminati khalayak. Kemudian faktualitas, ini bicara
tentang kebenaran. Jadi sebuah berita harus benar-benar berdasarkan peristiwa
nyata. Makin dekat sebuah berita dengan keseharian khalayak, biasanya akan
makin diminati.
Ketiga (terakhir),
kemampuan menulis kita berbanding lurus dengan kemampuan membaca. Jadi, semakin
banyak kita membaca berita, maka kita akan lebih mudah memproduksi &
memilih diksi kata yang menarik pada naskah berita yang akan kita buat.
Demikian
rangkuman pemaparan materi tentang ragam tulisan non fiksi dan sharing
pengalaman narasumber yang bisa saya tuliskan, mudah-mudahan bermanfaat untuk
kita semua. Aamiin.
Jumat, 19 Juni 2020
Resume 08 : Tips Menulis Resume Kuliah Yang Baik ala Cikgu Tere
Membuat resume
yang baik bagi kebanyakan orang tidaklah mudah. Demikian juga halnya bagi
sebagian siswa ataupun mahasiswa. Mereka
masih mengalami kesulitan dan bahkan kebingungan untuk memulainya. Tapi bagi
sebagian yang lainnya, mungkin tidaklah terlalu sulit, bahkan bisa dianngap
suatu pekerjaan atau kegiatan yang mudah dan menyenangkan. Yang beranggapan
mudah, mungkin karena mereka punya bakat dan kemauan yang kuat untuk bisa.
Sebagian lagi mengganggap mudah mungkin karena sudah terbiasa dan mungkin saja
punya tips dan trik tertentu untuk bisa membuat resume yang baik sekalipun, dan
bahkan mungkin bisa menyelesaikannya dengan cepat. Dengan kata lain, agar kita
bisa membuat resume dengan baik, tentu diperlukan kiat-kiat khusus atau tips
dan triknya.
Pada malam ini Rabu, 17 Juni 2020 yang merupakan hari ke-8 perkuliahan kelas online Belajar Menulis Bersama Om Jay, mengusung tema Berbagi Pengalaman Menulis Resume Kuliah dengan narasumber Cikgu Tere, seorang guru muda, cantik nan jelita dengan segudang prestasi tentunya. Nama lengkap beliau adalah Theresia Sri Rahayu,
Rupanya Ibu Guru
yang cantik jelita ini, punya kepiawaian dalam bidang tulis menulis dan
segudang prestasi lainnya. Kisah kepiawaian dalam dunia tulis menulisnya, mulai
terlihat ketika Cikgu Tere ini mengikuti kegiatan Belajar Menulis bersama Om
Jay yang berlangsung secara online melalui WhatsApp grup. Sebelum mengikuti
kegiatan tersebut, tepatnya di bulan Februari 2020 beliau melihat salah satu
postigan teman di FB tentang resume kegiatan Belajar Menulis Bersama Om Jay.
Karena ketertarikan dan keingintahuannya tentang kegiatan menulis itu, akhirnya
beliau memberanikan diri untuk bertanya kepada Om Jay tentang cara agar bisa
mengikuti kegiatan belajar menulis itu, atau yang sering disebut dengan kulian
online via WAG. Akhirnya Om Jay memasukkan Cikgu Tere ke dalam grup belajar
menulis Gelombang 4.
Sebelum
mengikuti kuliah perdananya secara online, Cikgu Tere mendapat informasi bahwa
materi pertamanya tentang personal branding. Lalu Om Jay mendata semua
peserta grup Belajar Menulis Gelombang 4 yang sudah memiliki blog. Tujuannya
adalah agar setelah menerima materi dari nara sumber, peserta membuat resume
untuk dikirim ke Om Jay dan diposting di blog masing-masing. Om Jay mengatakan
bahwa dengan cara seperti ini, kita bisa menebar banyak kebaikan melalui
tulisan yang bagikan tersebut. Bagi Cikgu Tere, perkuliahan online lewat WAG
merupakan kali pertama yang beliau ikuti. Cikgu Tere merasa bingung ketika
harus membuat resume di setiap akhir sesi perkuliahannya, walaupun sebenarnya
beliau sudah memiliki blog sendiri, yaitu https://cikgutere.blogspot.com. Lalu
Cikgu Tere mencoba mencari informasi tentang resume. Tips dan trik serta cara
mudah membuat resume. Sebagai sumber referensinya, Om Jay memberikan contoh resume
dari salah satu peserta pelatihan menulis gelombang sebelumnya.
Awalnya Cikgu Tere menulis resume dengan cara
mengimitasi gaya menulis resume dari beberapa orang. Namun menurut beliau cara
seperti itu terasa kaku dan ide-idenya tidak bisa mengalir dengan lancar.
Seiring dengan berjalannya waktu dan setelah mengikuti anjuran om Jay untuk
melakukan blog walking, akhirnya Cikgu Tere mulai menemukan style nya sendiri dalam
menulis resume. Dari situlah Cikgu Tere merasa lebih percaya diri saat menulis
resume. Sebagai bukti nyatanya adalah jumlah viewer tulisan resumenya sampai
ratusan pembaca. Salah satu resume beliau yang paling banyak viernya yaitu 720
orang adalah https://www.cikgutere.com/2020/04/semua-guru-bisa-jadi-gupres-ini-caranya.html/m=1.
Dan Selama mengikuti kegiatan belajar
menulis bersama Om Jay, Cikgu tere punya pengalaman yang unik dan menarik.
Salah satunya adalah ketika nara sumber perkuliahan online, yaitu Ibu Lilis
Sutikno, memberikan tantangan kepada para peserta untuk menulis resume dengan
cepat. Bagi yang tercepat akan mendapatkan hadiah dari beliau. Saat itu di
daerah Cikgu Tere sedang mati lampu, tapi Cikgu tetap berusaha untuk bisa
menyelesaikan tantangannya dengan cepat. Akhirnya resumenya bisa terselesaikan
pukul 01.00 WITa. Dan Cikgu Tere segera membagikan resumenya ke laman FB Ibu
Lilis. Esoknya Ibu Lilis mengontak Cikgu Tere dan menyatakan bahwa resumenya
termasuk 10 besar resume tercepat dan akan mendapat hadiah buku dari beliau.
Tentu saja hal itu menjadikan Cikgu Tere merasa sangat senang karena bisa
membuktikan bahwa dirinya bisa menulis resume dengan cepat dan Ibu Lilis juga
suka dengan resume yang dia tulis. Semenjak pengalaman itu, motivasi Cikgu Tere
dalam menulis pun bertambah, yaitu motivasi untuk berprestasi. Memang motivasi
untuk menulis itu banyak, tapi bagi Cikgu Tere, motivasi utamanya ada dua yaitu
untuk berbagi/sharing
dan untuk berprestasi. Hal itu juga bisa
dibuktikan oleh Cikgu Tere dengan beberapa resumenya yang mendapat hadiah atau
penghargaan, antara lain :
1. Resume tercepat : https://www.cikgutere.com/2020/03/gas-gere-berani-menulis-berani.html?m=1
2. Resume terbaik : https://www.cikgutere.com/2020/04/strategi-pemasaran-buku-yang-efektif.html
3. Resume terbaik dan inspiratif : https://www.cikgutere.com/2020/05/belajarlah-menulis-dari-
kartini-dan-ukirlah-sejarah-karyamu.html?m=1
Ternyata benar apa yang dikatakan Om Jay, “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Keajaibannya”. Cikgu tere adalah salah satu orang yang sudah membuktikan dan merasakan manfaat menulis setiap hari, yaitu dengan menulis resume. Keajaiban itu datang ketika Cikgu Tere dan peserta lain sedang menyimak penyampaian materi dari Prof.Richardus Eko Indrajit.
1. Menulis resume sesegera mungkin, selagi topik itu
hangat. Tujuannya agar tidak semakin banyak
uraian yang
terlewat.
2. Menulis resume sesuai dengan gaya menulis kita
sendiri. Just be your self.
3. Tangkap point penting materi dari nara sumber,
modifikasi dengan kalimat sendiri (jangan asal copas
materi dari
chat)
4. Gunakan pengantar yang menarik sebelum masuk di
isi resume (hubungkan dengan realitas hidup
atau
keinginan, misal topiknya Menerbitkan
Buku di Penerbit Mayor, maka awali dengan pengantar
bahwa sejak kecil saya suka membaca buku dan suatu hari nanti ingin menulis buku dan bukunya
bisa diterbitkan serta bisa dipajang di rak-rak buku di took-toko buku besar).
5. Gunakan heading dan sub heading agar resume
terkesan lebih rapi tatanannya. Selain itu,
penggunaan
heading dan sub heading juga sangat membantu bagi para pembaca untuk memahami
struktur
tulisannya.
6. Tulislah resume dengan sepenuh hati. Bukan sekedar
untuk memenuhi tugas menulis resume dari Om
Jay. Ketika
kita menulis resume dengan sepenuh hati, maka usaha/ effort kita akan lebih
dibanding
dengan
peserta/blogger lain.
a.Menentukan judul resume yang wow.
Untuk
lebih jelasnya, bacalah artikel berikut : https://www.cikgutere.com/2020/03/lima-judul-
tulisan-yang-menarik-minat.html?=1
b.Mencari
referensi terkait topic
c.Merancang
“pasar’ resume kiata dan melakukan strategi promosi
d.Merancang
tampilan/ visual resume dengan menambahkan gambar atau video di resume kita
e.Melakukan
editing sederhana (PUEBI)
7. Cari informasi terkain nara sumber yang akan kita
tulis materinya melalui resume. Semakin lengkap
kita dalam
memberkan gambaran nara sumber, maka poin kita akan menjadi lebih baik dari
pada
peresume
yang lain. Caranya : stalking akun medsos narasumber (FB, istagram, dll)
8. Gunakan aplikasi atau alat-alat lain yang
mendukung kita dalam menulis resume, misalnya jika ada
nara sumber
yang memberikan materi melalui YouTube, maka putar videonya di hp sambil ketik
resumenya. Atau jika ada yang menyampaikan materinya dengan voice note, gunakan aplikasi voice
to text untuk mengubahnya menjadi teks.
9. Lakukan blog walking untuk mencari informasi yang mungkin terlewat serta mencari inspirasi
menulis.
Demikianlah rangkuman tentang tips menulis resume ala
Cikgu Tere.
Terkait dengan sesi tanya jawab di bagian akhir pemaparan materi tentang Berbagi Pengalaman Menulis Resume yang baik, Cikgu juga menyampaikan tentang tips agar banyak pembaca yang berkunjung ke blog kita. Menurut beliau, tips nya adalah :
1. Buatlah artikel yang menarik, actual dan yang terpenting adalah artikel update.
Maksudnya, sepertidicontohkan Cikgu Tere, artikel beliau dibaca ribuan orang, yaitu
tentang download materi belajar di rumah, karena saat ini banyak orang yang sedang
mencari materi pembelajaran untuk belajar di rumah.
2. Buatlah judul artikel yang wow.
3. Dan jangan lupa untuk membagikan postingan blog
kita di beberapa komunitas blogger.
Dan hal ini juga bisa dibuktikan oleh Cikgu Tere yang
mendapat penghargaan sebagai blogger inspiratif dari ikatan Guru TIK dan
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Sebagai penutup untuk perkuliahan online malam ini Cikgu Tere menyimpulkan bahwa menulis resume itu banyak manfaatnya, antara lain ; menambah pengetahuan, mengikat sari-sari ilmu, dan menajamkan pola berfikir kita. Jika kita mengaktifkan diri menulis resume dengan baik dan sepenuh hati, niscaya banyak keajaiban yang akan terjadi. Maka, mari kita buktikan, buktikanlah sendiri dengan menulis setiap dengan sepenuh hati. Salam literasi.